Sejarah Desa

Sejarah Desa

Desa Biang terbentuk pada tahun 1916 oleh 3 kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai kelompok Jobubu yang merupakan penduduk asli desa Biang (keluarga Engin, keluarga Ima) serta keluarga Lilipa dan keluarga Balahe yang berasal dari bukit Sinyiang di desa Popon. Kemudian ada kelompok Ukumu yang berasal dari Malaka (keluarga Baubau) dan dari Talaga Lina (keluarga Pureng). Sedangkan kelompok Tongulu berasal dari Bugis Bone yakni keluarga Tanjung, keluarga Jawali, keluarga Hotjum, keluarga Petapeta dan keluarga Hitu.  Seiring berjalannya waktu, penduduk desa Biang bertambah dengan adanya pendatang-pendatang baru yang bermukim di desa Biang.

Nama desa Biang berasal dari nama hasil laut utama (seafood) di desa ini, yaitu Kerang, yang dalam bahasa daerah setempat disebut Bia atau O Bianga. Warga desa Biang pernah mengungsi ke wilayah Tobelo Selatan-Timur ketika Perang Dunia ke-2 meletus pada tahun 1939. Ketika Perang Dunia ke-2 berakhir maka pada tahun 1946 warga desa Biang kembali ke wilayah Kao dan bergabung dengan desa Patang, sampai pada tahun 1948 warga desa Biang kembali ke tempat desa semula sampai sekarang ini.

Adapun Kepala Desa yang pernah memimpin desa Biang sejak tahun 1916 hingga saat ini, adalah sebagai berikut :

1. Rutuk Pureng

2. Japung Baubau

3. Higilio Koloba

4. Katjoa Pureng

5. Habel Tosafin

6. Kristofel Jawali

7. Hermanus Petapeta

8. Alfons Maudul

9. Erasmus Rube

10. Alpius Petapeta (masih menjabat sampai saat ini)